Label B

Biaya Perawatan Korban Ledakan BOM Ditanggung Pemerintah

Posted by Diary Jumat, 17 Juli 2009 1 komentar

Jakarta, Kompas - Pemerintah berjanji menanggung biaya perawatan korban ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta. Pihak rumah sakit diminta tidak menarik biaya kepada para korban yang dirawat.

”Semua biaya perawatan para korban selama di rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah,” kata Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan Rustam S Pakaya, Jumat (17/7) di Jakarta.

Pembiayaan penanganan medis para korban ledakan bom, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing, bersumber dari anggaran penanggulangan bencana Depkes. ”Meski biasanya warga negara asing telah dijamin asuransi, pemerintah siap menanggung semua biayanya jika diperlukan,” ujarnya.

Saat ini total jumlah dana penanggulangan bencana yang dimiliki Depkes sebanyak Rp 1,6 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk penanggulangan bencana alam, bencana akibat terorisme seperti ledakan bom, serta kesiapsiagaan menghadapi pandemi flu A-H1N1 dan epidemi flu burung (H5N1). ”Bila tidak cukup, kami akan minta tambahan dana,” kata Rustam.

Sejumlah dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo turut membantu penanganan medis para korban ledakan bom yang dirawat di RS MMC Jakarta. Mereka terdiri dari dokter spesialis bedah vaskular, ahli bedah saraf, dokter spesialis anestesi, dan ahli bedah tulang.

Sejauh ini masalah kesehatan masih dapat diatasi jajaran kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Meski demikian, menurut keterangan dari Pusat Komunikasi Publik Depkes, pemantauan secara aktif terus dilakukan Pusat Penanggulangan Krisis Regional DKI Jakarta dan Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.

Berdasarkan data Depkes, sampai pukul 19.00, total korban ledakan bom 64 orang, 9 orang di antaranya tewas. Lima korban meninggal yang telah diidentifikasi adalah warga Selandia Baru, Presdir PT Holcim Timothy D Mackay (61); Nathan Verity (39) dan Garth Mc Evoy (40), keduanya warga Australia; Arnold, warga Singapura; dan Darmanto, warga negara Indonesia.

Jumlah korban terluka sebanyak 55 orang: 39 dirawat di Rumah Sakit MMC, 13 korban dirawat di Rumah Sakit Jakarta, 1 orang di Rumah Sakit Medistra, dan 2 korban di Rumah Sakit Pusat Pertamina. Di antara mereka, seorang korban dua kali menjadi korban ledakan bom.

”Sebanyak 18 korban telah pulang setelah perawatan karena luka yang diderita tak terlalu parah,” kata Rustam. Beberapa korban dibawa ke rumah sakit di Singapura untuk menjalani perawatan lebih lanjut. (EVY)


Sumber: Kompas Cetak

1 komentar:

Anonim mengatakan...

it's just a copy from another source.... mungkin betul dengan apa yang kamu dgr dan lihat.. tetapi dimana pikirannya? rasanya? apa yang dapat kita pelajari darinya?

nizam.. so called malingsia

Posting Komentar

Indostok support Online Shop Hardox - Original design by Catalog | Copyright of Review Supplier & Product .